LOGO-AK

bhagavadgita-2014-normaMelalui blognya, Muhammad A.S. Hikam. Yang merupakan  Menteri Negara Riset dan Teknologi pada Kabinet Persatuan Nasional, menuliskan sebuah apresiasi terhadap karya Anand Krishna. Bhavad Gita yang ditulis oleh Anand dalam kondisi berat dan sulit. Berikut ini isi dari apresiai As Hikam terhadap karya besar tersebut.

Hari Sabtu yang berkah dan membahagiakan karena mendapat hadiah sebuah buku yang sangat bernilai buah karya Pak Anand Krishna (AK).

Hadiah tersebut diberikan melalui Ibu Norma, salah seorang aktivis Ashram Anand Krishna, Jakarta, yang berkunjung ke rumah saya (30/8/14). Buku yang berjudul “BHAGAVAD GITA” (2014) ini ditulis Pak AK di rutan Cipinang yang bentuk aslinya adlh tulisan tangan. Kini dlm bentuk buku, tebalnya 858 hal. Dengan format besar (A4).

Inilah salah satu masterpiece beliau yang merupakan tafsir terhadap Kitab Bhagavad Gita yang sudah ribuan tahun usianya itu. Kitab tersebut berisi dialog antara Sri Kreshna dan Arjuna di palagan perang Tegalkurusetra saat Pandhawa berperang melawan Kurawa dlm perang Bharatayudha. Pak AK, melalui tafsirnya, memberikan ulasan-ulasan dan pemahaman-pemahaman yang kontekstual dengan kekinian dan keberadaan kita saat ini, sehingga relevan untuk dijadikan sebagai salah satu referensi bg gagasan dan kiprah kita sebagai pribadi dan anggota masyarakat.

Apalagi dalam konteks bangsa kita yang sedang mengalami krisis multidimensi saat ini, renungan dan refleksi Pak AK ini akan sangat membantu pembaca mengupayakan solusi-solusi kreatif, inovatif, dan produktif yang selalu disemangati oleh nalar dan nurani.

Saya sungguh mengapreasi dan sekaligus mengagumi kesabaran, keteguhan, dan konsistensi Pak AK dalam berjuang melawan ketidakadilan dan fitnah yang ditujukan kepada beliau dan komunitasnya secara terstruktur, sistematis, dan massif itu.

Alhamdulillah keteguhan dan ketegaran bagai karang itu disaksikan oleh dunia. Dan karenanya beliau tetap produktif sebagai pemikir dan penukis. Salah satu buktinya, selain buku Bhagavadenganita ini, masih ada 10 (sepuluh) buku lagi yang dihasilkan beliau kendati dalam sebuah kondisi yang begitu menyesakkan secara jasmani.

Bravo Pak AK yang terus berkarya demi bangsa dan kemanusiaan..!