Anand Krishna Bicara “Etos Kerja Transpersonal Untuk Zaman Baru” Dalam Buku “Karma Yoga”
Buku “Karma Yoga Bagi Orang Modern Etos Kerja Transpersonal untuk Zaman Baru” buah karya Anand Krishna yang merupakan tokoh spiritual humanis itu mengulas dengan detail tentang bagaimana manusia bisa mengupayakan bekerja sebagai sebuah persembahan. Artinya, mempertahankan semangat melayani sesama sebagai bagian dari etos kerja. Mengutip beberapa ayat dari Bhagavad Gita (baca juga “Bhagavad Gita bagi Orang Modern” dan “The Gita of Management” yang juga di tulis oleh Anand Krishna), dalam membudayakan etos kerja transpersonal, “Sepi Ing Gawe Rame Ing Pamrih” pun terkandung penerapan Careful Management dan Compassionate Management.
Kita harus mengendalikan dan mengawasi setiap usaha kita. Apakah ada pihak atau lingkungan yang dikorbankan atau dirugikan atau tidak? Tidak bisa kita memproduksi barang yang merugikan kesehatan orang, lalu kemudian dari laba yang kita peroleh bisa digunakan untuk membangun Rumah Sakit.
Anand Krishna juga mengatakan bahwa menjadi insan tanpa pamrih merupakan agenda baru dalam penciptaan manusia. Oleh karena itu, menjadi baik sungguh butuh usaha dan kerja keras. Sehingga dengan upaya untuk menjadi tanpa pamrih ini, tidak akan ada lagi slogan SMS (Susah Melihat orang lain Senang dan Senang Melihat orang lain Susah).
Bagi Anda yang tertarik untuk mendalami ilmu Karma Yoga atau yang dalam bahasa modern adalah Transpersonal bisa membaca lebih lanjut dalam buku “Karma Yoga Bagi Orang Modern Etos Kerja Transpersonal untuk Zaman Baru”
Psikologi FK Unud Gelar Konferensi Transpersonal
Diberitakan oleh TRIBUN-BALI.com, dalam tajuk artikelnya “Pertama di Indonesia, Psikologi FK Unud Gelar Konferensi Transpersonal”. Dimana sesuai dengan tajuknya, digelar acara “konferensi First International Conference in Indonesia for Humanities and Transpersonal Psychology”.
Acara tersebut diselenggarakan pada hari Jumat (31/7/2015) sampai Minggu di Ruang Teater Widya Sabha, FK Unud, Denpasar, Bali.
Sebanyak 120 peserta dari 15 negara dan 4 benua hadir pada konferensi pertama kali di Indonesia ini.
Keynote speakers dalam konferensi ini yaitu Louis Downs (Universitas Brunei Darussalam), Kerry Howells (Universitas Tasmania), Margret Rueffler (Jiwa Damai Retreat, Bali), dan Jorge N Ferrer (Institut California).
Acara ini juga mengundang lima pembicara, satu diantaranya Anand Krishna dari Anand Asrham Bali.
Dalam konferensi ini juga diundang mahasiswa dan pengajar yang abstrak penelitiannya sudah lolos seleksi untuk dipresentasikan di hadapan seluruh peserta konferensi.
Ketua panitia konferensi, Made Diah Lestari SPsi MPsi mengatakan, konferensi ini diadakan karena ingin mengembangkan transpersonal psikologi di Indonesia.
“Kalau mau belajar tentang transpersonal psikologi biasanya cuma ada di negara barat seperti Amerika. Padahal asal mula transpersonal psikilogi berasal dari timur,” jelas Diah Lestari.
Dengan diselenggarakannya konferensi ini dia berharap dapat menyambut kembali transpersonal psikologi ke rumahnya sendiri, satu diantaranya Indonesia.
Tim ilmiah konferensi ini, I Gusti Ayu Diah Fridari SPsi MPsi menjelaskan, transpersonal psikologi itu mengintegrasikan spiritual dengan psikologi.
“Trans itu beyond dan personal itu pribadi, sehingga transpersonal itu melampaui diri. Seperti body, mind and soul diintegrasikan dengan psiokologi,” kata Diah Fridari.
Diah Fridari berpendapat, sebenarnya dasar filosofi transpersonal psikologi ini kuat dari timur, khususnya orang Indonesia dari agama yang berbeda.
“Dalam kegiatan sehari-hari sudah melakukan praktiknya, namun tidak didokumentasikan atau diilmiahkan seperti negara barat,” kata Diah Fridari.
Melalui konferensi ini, diharapkan dapat dibangun jaringan psikologi di seluruh dunia baik dalam bidang penelitian, pembelajaran dan pembangunan masyarakat.
Begitu juga untuk Jurusan Psikologi FK Unud yang baru berdiri tahun 2009 dapat mengembangkan jurusan sehingga semakin diakui fakultas lain maupun masyarakat.