Anand Krishna adalah penulis produktif dan tokoh spiritual di Indonesia, pengalaman hidupnya tertuang dalam buku-buku yang ditulisnya. Sejak sembuh secara ajaib dari penyakit kanker darah (leukimia), Anand Krishna mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan cinta kasih dan perdamaian. Ratusan judul buku yang bertemakan spiritual, meditasi, yoga dan pemberdayaan diri yang bersumber dari cinta kasih telah ditulisnya dan menjadi inspirasi jutaan orang di Indonesia.
Anand Ashram adalah padepokan yang dibangunnya untuk siapa saja yang ingin mendalami meditasi dan yoga, dengan meditasi dan yoga seseorang dapat meniti ke dalam dirinya. Di dalam dirinya itu-lah seseorang akan mulai mengenal dan merasakan cinta, yang kemudian selanjutnya cinta itu dikembangkan untuk mencintai diri sendiri dan kepada sesama.
Sudah Sejak Kecil Anand Krishna Mengenal Ajaran Sufi
Sudah sejak kecil lelaki bertubuh besar ini berkenalan dengan ajaran sufi. Perkenalannya dengan sufi itu dimulai dari orang tuanya. Ayah Anand sangat terpengaruh dengan ajaran sufi di Sindh, Paskistan. Dan, di Sindh, bahasa ibunya memang menggunakan huruf Arab, bahasa Sindhi.
Tahun 1965, Anand ke India, dan sekolah di sana. Di situ ia bertemu dengan seorang master sufi yang sehari-hari penjual es balok. Di situ pula ia mengenal sistematikanya dari ajaran Jalaluddin Rumi, Abdul Kadir Jailani, Qadiria, dan lain-lain. Itu membuatnya semakin melihat keindahan ajaran-ajaran tasawuf itu.
Pondasi awal itulah yang kemudian menggerakan jiwanya untuk mendalami ajaran kuno yang berisikan kemuliaan yang bersumber pada cinta kasih. Setelah masa sekolahnya sekolah di India selesai, ia kembali ke Indonesia. Kemudian ia ke Jepang dan bekerja negeri Sakura itu, sekitar dua tahun. Di sana pun Anand mulai mendalami ajaran Zen, meditasi Zen.
Ketika kembali ke Indonesia ia pun masih memilih pekerjaan yang ‘biasa-biasa’ saja, baru beberapa tahun kemudian membangun pabrik garmen. Kemudian dirinya terkena penyakit kanker darah, yang membuatnya menjual pabrik garmen tersebut.
Dalam cengkraman vonis kematian akibat penyakitnya itu, Anand pergi ke penggunan himalaya. Pasrah, namun di pegunungan tempat para spiritual menyepi dan bermeditasi itu justeru secara ajaib dan misterius dirinya sembuh dari penyakit kanker darah.
Anand kemudian kembali ke Indonesia dan mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan cinta kasih dan perdamaian melalui praktek meditasi dan yoga.